JustReadiT

Happy reading and....find something...

Wednesday, November 29, 2006

Episode hujan

Setiabudi
28 November 2006
8 Dzulqo'dah 1427H (?)

Tadinya langit cerah sekali. Selesai sholat dhuhur di Al-furqon, langsung bersantap siang di selasar mesjid, makan bekal yang kubawa dari rumah
Sambil makan kuperhatikan lagit, koq makin gelap aja ya....takut hujan nih. Eh...bener aja makan belum kelar hujan sudah jatuh ke bumi. Cepat-cepat kuhabiskan bekalku. Bersama-sama dengan mahasiswa lain yang habis sholat kami berteduh di koridor2 dan selasar mesjid.

Padahal tadinya mau ke Unet, nerusin kerjaan yang belum selesai. Tapi ga mungkin juga maksain berpayung ria kesana, hujannya lebat banget. Duduk di sini aja rok ama jaket udah lembab kena 'ceret' ( bukan ceret buat masak air loh...he)
Sambil nunggu hujan yang kadang reda terus lebat lagi, ada yang jajan, ngobrol, baca, macem2 dech.Sekira jam 14.00 hujannya sedikit mereda. Bingung lagi deh, pergi sekarnag...takut hujan lagi atau tunggu dulu sampai betul-betul berenti, kalau berenti...Bismillah kucoba aja...

Baru sampe samping BPU jalan depan BAAK udah keliatan banjir!, ampun deh, gimana nih, airnya kotor lagi....Yang lain sih berbasah-basah ria menyebrangi arus air yang turun dari tempat yang lebih tinggi, males uy kalo mesti basah2an
Walhasil jadinya nunggu lagi dipinggir jalan sambil perhatiin orang2, kali aja ada yang dapet 'jalur aman' hehe...
Bener aja ada dua anak laki yang punya jalan 'cukup aman', ngikutin mereka deh, dan yang basah cuma jari2 kaki karena nginjek lantai yang basah di mesjid tadi.
Alhamdulillah ga terlalu basah...

Sampai di Unet...
Yaah....servernya lagi loading, katanya udah sejam, aduh...masa mesti buang2 waktu nungguin server bener lagi...mending kalo cepet.
Jadinya ke JICA deh, nyari buku
Dan hari itu banyak ketemu orang yang udah lama ga ketemu, ngobrol, bagi-bagi informasi, merajut kembali silaturahmi yang sempat terputus. Beres Ashar balik lagi ke Unet
mulai lah bisa nerusin yang tertunda...

udah ah

Monday, November 27, 2006

Hujan

Tengah malam udah mulai hujan, sungai di depan rumah ampe penuh. Dah lama tu sungai ga meluap kaya gitu.
Kita kira sih hujannya cuma dateng pas malem aja. Eh ternyata pagi juga masih hujan, gerimis sih. Nyampe di kampus ternyata keadaan tidak jauh berbeda, malahan lebih gelap, daerah atas seh.
Udah gitu siangnya jam 13.00-an hujan lagi. Udah mulai musim hujan kali ya, seharian ini hujan melulu. Kalau mau ngikutin itungannya manusia sih musim hujan tahun ini telat banget. Biasanyakan mulai bulan september mulai hujan. Tapi sekarang udah akhir november baru hujan. Duh koq ga penting banget ya nulisin kaya beginian...

Ceritanya lagi belajar medokumentasikan segala hal.

Back to topic

Katanya pas hujan itu waktu yang sangat tepat untuk berdoa, karena saat itu doa-doa kita di ijabah. Tapi waktu itu ada yang nanya, "Kalau memang di ijabah kenapa doanya masih belum dikabulin?" ( redaksinya lupa, tapi kurang lebih seperti itu pertanyaanya ). Kalau masalah ini berat, ga berani jawabnya. Yang pasti kita mah cuma wajib buat berbaik sangka sama Alloh.

Labels:

Sunday, November 26, 2006

Hidup yang Tak Mengenal Siaran Tunda...

Tulisan ini saya ambil dari buletin yang dikirim teman. Semoga aja bisa jadi pengingat.

Setiap potongan waktu adalah momentum.
Setiap penggal masa adalah kesempatan.
Masing-masing punya fungsi dankarakternya.
Hari Senin ini bukanlahhari Senin kemarin, meski namanya sama.
Hari Kamis ini pun bukan Kamis kemarin,meski sama Kamis.
Sepotong waktu ituadalah momentum.
Semacam pelontar, yangbisa melemparkan diri kita ke puncaksukses, atau sebaliknya, menjungkalkankita ke jurang kegagalan.
Maka momentum hidup tak saja saat orangmerayakan ulang tahunnya.
Atau saatdating hari raya. Atau saat usianyatelah menginjak dewasa.
Atau saat barusaja lulus sekolahnya, kuliahnya.
Atausaat perkawinannya telah berusiasetengah abad.
Itu semua bisa jadimomentum.

Tapi hidup jauh lebih kaya.A
da berjuta momentum, jauh lebih banyakdari sekadar saat-saat datangnya musimperayaan seperti itu.
Pagi yang datang menyapa adalahmomentum. S
aat kita memulai hari baru,adakah akan isi dengan kebajikan ataukekerdilan? Siang yang terik adalahmomentum.
Saat kita mendinginkan terminpertama dengan ibadah siang.
Petang yangmenjelang adalah momentum.
Ketika dirimencoba mengakhiri penat.
Bertanya diripada jiwa, adakah hari ini telah telahberkarya? Malam yang sunyi adalahmomentum.
Bertanya diri pada batin yangjujur, adakah hari ini telah dilaluitangga-tangga menuju kebaikan hidup?Hidup tak pernah mengenal siaran tunda.
Apa yang jatahnya detik ini, berlakupula hari ini. Setiap waktu punyacatatannya sendiri, disisi Alloh YangMaha Melihat dan Meneliti setiap makhlukNYA.
Memaknai seluruh rentang hidup inisebagai momentum adalah yang lebihpenting.
Detik demi detiknya. Hari demiharinya.
Orang-orang yang hanyabergantung pada momentum-momentumseremonial yang langka untuk memperbaikidiri dan meningkatkan kualitas diri,maka dia akan punya semakin sedikitwaktu dan kesempatan untuk menjadi lebihbaik.
Semoga setiap diri kitadihindarkan dari golongan orang yangtidak menyegerakan diri untuk senantiasaperbaiki diri, perbaiki amalan,tingkatkan kualitas diri, tingkatkankualitas amalan.

Friday, November 24, 2006

back to basic, my favorite color ^_^

mau nulis apa ya???
hmmmpp......